Hidup Bugar
Add caption |
Penasaran Ama buta warna?
Biasanya test buta warna ini ada saat SPMB atau mengurus SIM. Pada test buta warna ini kita dihadapan dengan beberapa gambar berwarna-warni berupa titik-titik kecil yang membentuk angka, lalu kita disuruh menyebutkkan angka berapa itu...
kalau kita bisa menyebutkan angka berapa dengan benar berarti kita tidak buta warna, sedangkan kalau kita menyebutkan angkanya salah berarti kita buta warna, untuk belajar dulu atau antisipasi bisa dilihat gambar-gambar tersebur disini.
Hati-hati ED produk..!!!
ED atau expired date merupakan waktu capai kadaluwarsa untuk suatu produk berkemasan baik berupa makanan,minuman maupunn barang konsumtif lain. ED sendiri merupakan tanggal yang ditentukan oleh perusahaan(produsen) untuk menandai berakhirnya masa pakai suatu barang misalkan saja minuman kaleng. ED biasanya tertera pada kemasan makanan atau minuman. Dalam ilmu faramasi disamping ED dikenal juga BUD (Beyond Use Date). Pada prinsipnya sama hanya berbeda pada subjek penentu waktunya saja. Bila ED ditentukan perusahaan maka BUD ditentukan oleh farmasis/ apoteker yang telah melakukan racikan terhadap suatu bahan obat.
Mudahnya memahami seperti ini, misalkan seorang farmasis membeli tablet PCT (paracetamol) dalam satu botol untuk kemudian diracik menjadi obat lain sesuai resep dokter. Pada botol PCT tertera waktu kadaluarsa obat/ ED = 07 September 2010. Setelah sang farmasis melakukan peracikan dan memperoleh hasil misalnya saja dalam bentuk serbuk/ puyer maka farmasis juga berkewajiban unuk menentukan waktu ‘ED’ bagi obat yang telah diraciknya. Waktu ‘ED’ inilah yang kemudian disebut sebagai BUD. BUD untuk puyer sama dengan 1 bulan jadi BUD racikan ini 07 Oktober 2010.
Berikut sekilas tentang ED. Diluar itu, perlu disadari bahwa ED merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. ED menentukan suatu produl layak pakai atau tidak. Sayangnya, akhir-akhir ini banyak produk yang tidak mencantumkan waktu ED nya, terutama makanan basah. Atau jika mencantumkan waktu ED, tanggalnya tidak begitu terlihat jelas. Ukuran huruf yang kecil maupun tulisan yang kabur karena tinta pencetakan yang jelek seringkali menyulitkan kita sebagai konsumen. Bila kita salah membeli produk atau barang yang kita beli ternyata lewat ED maka akan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Produk yang seharusnya bermanfaat (mis. Yoghurt) bagi kita justru akan berubah menjadi racun bagi tubuh. Bahkan dalam beberapa kasus samapi menyebabkan kematian. Hal ini karena mikroba-mikroba agen penyakit mulai tumbuh dan berkembang tak terkendali dalam produk yang kita beli. Ada beberapa tips sederhana untuk menghindari hal ini.
Lihat ED atau waktu kadaluwarsa jauh lebih dulu sebelum memutuskan untuk membeli produk. Jangan terpikat oleh tampilan kemasan yang menarik.
Bila ED tidak terlihat jelas atau Anda merasa ragu, JANGAN AMBIL RESIKO. Lebih baik Anda tidak usah membeli produk tersebut daripada mempertaruhkan kesehatan Anda.
Terkadang ED juga bisa terlihat dari kemasan yang sudah rusak, kusam dan warna yang telah pudar. Bila menemui kemasan yang seperti ini lebih baik JAUHI. Belilah produk sama yang lain dengan kemasan yang lebih baik dan ED yang tertera jelas.
Bila terlanjur memakan/meminum produk yang telah kadaluwarsa, segera perbanyak minum air putih. Bila gejala keracunan sudah dirasa JANGAN BERFIKIR 2 KALI UNTUK SEGERA KEDOKTER/ RUMAH SAKIT.
SAYANGILAH KESEHATAN ANDA seperti halnya menyayangi orang-orang terdekat Anda.
Ingat, “...jagalah sehatmu sebelum sakitmu”..(al hadits)
Semoga bermanfaat!